Mengenal Sosok Jusuf Kalla

Growing Software – Muhammad Jusuf Kalla atau sering dieja Jusuf Kalla atau JK adalah pria kelahiran Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 74 tahun yang lalu. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah menjabat sejak 20 Oktober 2014 bersama dengan Presiden Joko Widodo.

 

Ini adalah kali kedua dia menjabat sebagai wakil presiden. JK menjabat sebagai Wakil Presiden sejak 2004 hingga 2009, dimana saat itu ia mendampingi Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

JK kecil dibesarkan oleh orang tuanya, H Kalla dan Athirah, yang bekerja sebagai penjaga toko. Sesekali ia membantu ayahnya berdagang di sebuah warung di pasar Bajoe. Ayahnya adalah seorang saudagar yang sukses dan terkenal. Pada tahun 1952, Jusuf Kalla, akrab dipanggil JK, dan keluarganya pindah ke kota Makassar dan mendirikan perusahaan dagang bernama NV Hadji Kalla Trading Company.

 

Kehidupan serba bisa seperti itu tidak membuat JK menjalani kehidupan yang santai dan mewah. Sejak duduk di bangku SMA, ia aktif berorganisasi. Kegiatan berorganisasi ini berlanjut selama ia kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 1960-1967.

 

Saat itu, ia mengepalai Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Dewan Mahasiswa.

 

JK pun menyempatkan diri menjadi asisten dosen dan menjadi asisten dosen mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta atau Bung Hatta di kampusnya, Universitas Hasanuddin Makassar.

 

Pada tahun 1977, JK melanjutkan studinya di Fountainebleu European Institute of Business Administration di Perancis.

 

JK juga aktif di dunia bisnis. Setelah lulus, ia juga fokus berbisnis sebagai CEO NV Hadji Kalla. Dari bisnis bengkel sederhana, ia berani mengambil keputusan untuk mengimpor mobil Toyota pertama dari Indonesia yang ia rintis dari Makassar.

 

Di tangannya, perusahaan dapat dengan cepat berkembang untuk memperluas ke perhotelan, konstruksi, ritel, kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, dan banyak industri lainnya.

 

Menikah dengan Mufidah, JK memiliki lima orang anak yakni Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf dan Chaerani Jusuf. Tidak hanya bisnisnya yang booming, karir politiknya juga booming. Ia mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota Partai Golkar. Di sinilah karir politiknya berkembang. Seiring berjalannya waktu, JK kerap menduduki posisi penting di pimpinan inti partai dengan lambang pohon beringin.

 

Baca juga mengenai pemecatan arief rosyid, https://www.minamidiamondring.com/2392/begini-penjelasan-komisaris-bsi-mengenai-pemecatan-arief-rosyid.html

 

Alhasil, ia pun kerap mendapat berbagai posisi penting pemerintahan. Pada tahun 1988, JK menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, 1999-2001, JK menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan merangkap Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog).

 

Kemudian, pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri, 2001-2004, JK menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat atau Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.

 

Pada tahun 2004, ia dipercaya oleh Partai Golkar untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. JK akhirnya memutuskan mundur sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan memutuskan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2004.

 

Seiring dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2004, JK memenangkan pemilihan presiden 2004, mengambil SBY sebagai presiden keenam Republik Indonesia dan JK sebagai wakil presiden kesepuluh Republik Indonesia. SBY-JK adalah pasangan presiden dan wakil presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat.

 

Pria yang sering berbicara dengan logat etnis Bugis ini berhasil meredakan dan menyelesaikan konflik antara komunitas Kristen dan Muslim di Poso, Sulawesi Tengah, melalui pertemuan Malino I dan konflik Kristen-Muslim di Ambon, Maluku dalam pertemuan Malino II.

 

Pengalaman ini kemudian diterapkan untuk mengatasi konflik di Daerah Istimewa Aceh setelah provinsi paling barat Indonesia ini dilanda tsunami raksasa pada tahun 2004. Melalui perundingan Helsinki, perdamaian tercapai di serambi La Mekah. Nama Daerah Istimewa Aceh kemudian diubah menjadi Nanggroe Aceh Darussalam. Sekarang Tanah Rencong disebut Aceh.

 

Pada pemilihan presiden 2009, JK mencoba peruntungan mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan Wiranto. Namun, upaya JK yang dijuluki “Presiden Sejati” itu gagal mengisi kursi RI-1.

 

Meski tak lagi menjabat posisi politik, JK tetap sibuk. Sebelum menerima pencalonan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon wakil presidennya pada pemilihan presiden 2014, JK tercatat sebagai Presiden Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) dan Presiden Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI). .

 

Di usia yang sudah tidak muda lagi, JK masih lincah dan gesit. “Lebih cepat lebih baik” menjadi slogan populer yang sering diucapkan JK dan menjadi prinsip dalam karyanya.

 

Kini JK telah kembali menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden. Namun kali ini ia mendampingi Jokowi hingga 2019. Kesuksesannya sebagai RI-2 membuatnya mencatatkan rekor sebagai Wakil Presiden Indonesia untuk pertama kalinya.