Lirik lagu Hari Merdeka adalah lagu yang pasti selalu di kumandankan pada Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Masyarakat Indonesia pada umumnya akan sangat hafal dengan lagu nasional yang satu ini.
Kemudian, apa saja fakta fakta yang ada di balik lagu nasional yang satu ini? Berikut ini adalah beberapa fakta fakta menarik mengenai lirik lagu Hari Merdeka yang selalu dikumandangkan pada Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
- Lagu yang ciptaan dari Husein Mutahar
Lirik Lagu Hari Merdeka adalah salah satu lagu karya lagu yang diciptakan oleh seorang komponis musik yang berasal asli dari Indonesia dan juga seorang sosok negarawan yang memiliki nama Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar atau lebih banyak dikenal dengan nama Husein Mutahar.
- Diciptakan dalam toilet
Lirik Lagu Hari Merdeka diciptakan oleh Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar atau Husein Mutahar yang sedang berada di dalam toilet di sebuah hotel yang terletak di kota Yogyakarta yaitu bernama Hotel Garuda Yogyakarta.
Pada waktu itu, Husein Mutahar lagi berada dalam satu kamar bersama dengan Hugeng. Dikisahkan juga jika Hugeng pada waktu saat itu merasa kebingungan untuk menemukan kertas dan juga pulpen untuk diberikan kepada Husein Mutahar karena dia tergopoh gopoh pada saat akan menuangkan ide gagasannya di atas sebuah kertas.
- Merupakan seorang Ajudan dari Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno
Mayor (Laut) Husein Mutahar atau nama lengkapnya Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar merupakan seorang ajudan dari Presiden Republik Indonesia pertama yakni Soekarno. Mayor (Laut) Husein Mutahar melakukan tugas bersama dengan Hugeng yang lalu menjadi seorang kapolri.
- Yang memberikan gagasan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka
Tidak hanya sebagai seorang pencipta lagu saja, Mayor (Laut) Husein Mutahar juga dikenal sebagai seorang yang mendirikan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka.
Diketahui, gagasan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka lahir pertama kali pada tahun 1946, di waktu ibu kota Indonesia dipindahkan ke kota Yogyakarta.
Pada saat sedang memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno selaku sebagai seorang presiden memverikan perintah kepada salah satu ajudannya yang memiliki Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk dapat melakukan persiapan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Pada waktu itulah, di dalam pikiran Mayor (Laut) Husein Mutahar, terlintas gagasan sebaiknya proses pengibaran bendera pusaka merah putih dilakukan oleh para pemuda yang berada dari seluruh penjuru Tanah Air. Karena mereka merupakan generasi penerus dari perjuangan bangsa Indonesia.
- Lancar berbicara dan juga dalam 8 bahasa asing
Mayor (Laut) Husein Mutahar lancar berbicara dan juga menulis dengan menggunakan delapan bahasa asing, yang meliputi bahasa Inggris, Arab, Jerman, Belanda, Spanyol dan juga Perancis.
Oleh sebab itu, dia dapat menempati berbagai jabatan penting, seperti pegawai pada Departemen Luar Negeri mulai dari tahun 1949 sampai tahun 1979, sebagai seorang Direktur Jenderal Pemuda dan juga Pramuka di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mulai dari tahun 1966 sampai tahun 1968, sampai Duta Besar Reppublik Indonesia untuk Vatikan mulai dari 1969 hingga 1973.
- Meninggal di usia 88 tahun
Pada tanggal 9 Juni 2004, Mayor (Laut) Husein Mutahar menghembuskan nafas terakhirnya sesudah mengidap sakit dalam kurun waktu satu bulan.